Pompa ASI Atau Breast Pump Membantu Ibu Dalam Menyusui
Pompa ASI Atau Breast Pump Membantu Ibu Dalam Menyusui

Pompa ASI Atau Breast Pump Membantu Ibu Dalam Menyusui

Pompa ASI Atau Breast Pump Membantu Ibu Dalam Menyusui

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Pompa ASI Atau Breast Pump Membantu Ibu Dalam Menyusui
Pompa ASI Atau Breast Pump Membantu Ibu Dalam Menyusui

Pompa ASI Atau Breast Pump Adalah Alat Yang Di Gunakan Oleh Ibu Menyusui Untuk Mengeluarkan ASI Dari Payudara. Nah alat ini juga sangat membantu terutama bagi ibu yang tidak selalu bisa menyusui bayinya secara langsung. Misalnya karena bekerja, sedang bepergian atau ketika bayi mengalami kesulitan melekat pada payudara. Dengan ini ibu juga tetap dapat menyediakan stok ASI agar kebutuhan nutrisi bayi tetap terpenuhi meskipun tidak di susui secara langsung. Alat ini juga bermanfaat untuk menjaga produksi ASI tetap lancar dengan cara merangsang payudara agar tetap aktif menghasilkan susu.

Kemudian untuk jenisnya terbagi menjadi dua yaitu manual dan elektrik. Pompa ASI manual di operasikan dengan tangan sehingga lebih sederhana, mudah di bawa dan biasanya harganya lebih terjangkau. Sementara itu pompa ASI elektrik menggunakan tenaga listrik atau baterai sehingga lebih praktis dan tidak membutuhkan tenaga banyak. Sehingga sangat cocok untuk ibu yang sering memompa dalam jumlah besar atau waktu yang lama. Beberapa pompa elektrik juga memiliki pengaturan ritme hisapan yang meniru isapan bayi sehingga lebih nyaman di gunakan. Jadi untuk pemilihannya sebaiknya di sesuaikan dengan kebutuhan, kenyamanan serta kondisi masing-masing ibu.

Selanjutnya penggunaannya juga memiliki berbagai manfaat lain loh. Tentunya setiap ibu juga harus selalu menjaga kebersihan pompa ASI dengan cara mencuci dan mensterilkan setiap bagiannya setelah di gunakan. Karena dengan perawatan yang baik bisa menjadi alat pendukung penting bagi ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif. Pastinya juga bisa sekaligus memastikan bayi tetap mendapatkan gizi yang optimal.

Bagaimana Pompa Asi Atau Breast Pump Di Temukan

Lalu untuk Bagaimana Pompa ASI Atau Breast Pump Di Temukan mari kita bahas. Alat ini sendiri pertama kali di temukan sebagai solusi medis bagi ibu yang mengalami kesulitan menyusui secara langsung. Pada abad ke-19 alat ini di kembangkan untuk membantu para ibu yang memiliki sedikit masalah. Terutama terkait dengan produksi ASI, puting terbalik atau bayi yang lahir prematur sehingga tidak mampu mengisap payudara dengan kuat. Awalnya juga masih sangat sederhana berbentuk tabung kaca dengan mekanisme manual yang menggunakan hisapan tangan. Jadi penemuan ini menjadi langkah awal yang sangat penting dalam dunia laktasi. Terlebih lagi karena memungkinkan ASI tetap bisa di berikan meskipun tidak melalui proses menyusui langsung.

Nah seiring perkembangan teknologi, pada awal abad ke-20 pompa ASI mulai di kembangkan lebih modern terutama untuk kebutuhan rumah sakit. Bahkan juga di gunakan oleh tenaga medis untuk membantu ibu pasca melahirkan yang tidak bisa menyusui bayinya, sekaligus untuk menstimulasi produksi ASI. Lalu inovasi besar terjadi ketika perusahaan-perusahaan kesehatan mulai memproduksi pompa ASI yang lebih praktis di gunakan secara pribadi. Pada pertengahan abad ke-20 versi manual dengan desain lebih ergonomis mulai di pasarkan secara luas dan lebih mudah di jangkau.

Kemudian perkembangan berikutnya terjadi dengan hadirnya pompa ASI elektrik yang jauh lebih efisien. Teknologi ini mampu meniru ritme hisapan bayi dengan lebih alami sehingga meningkatkan kenyamanan dan efektivitas memerah ASI. Apalagi kini berbagai inovasi terus bermunculan termasuk pompa ASI portabel, hands-free hingga pompa berbasis silikon yang lebih ringan dan fleksibel. Nah penemuan dan pengembangan ini pun tentunya sangat mendukung kesehatan ibu dan bayi karena memastikan pemberian ASI tetap optimal.

Apa Saja Fungsinya

Selanjutnya membahas tentang Apa Saja Fungsinya yang paling utama yaitu untuk membantu ibu mengeluarkan ASI dari payudara. Terutama ketika ibu tidak bisa menyusui bayi secara langsung. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi ibu yang bekerja, sedang bepergian atau terpisah dari bayinya dalam jangka waktu tertentu. Karena ibu akan tetap bisa menyediakan cadangan susu yang dapat di berikan melalui botol, sehingga kebutuhan gizi bayi tetap terpenuhi. Selain itu memompa ASI juga membantu menjaga agar produksi susu tetap stabil. Terlebih lagi karena payudara tetap mendapat rangsangan meski bayi tidak menyusu langsung.

Kemudian pompa ASI juga berfungsi untuk mengatasi berbagai masalah pada payudara yang sering di alami ibu menyusui. Misalnya ketika payudara terasa penuh atau bengkak maka akan membantu mengurangi rasa tidak nyaman sekaligus mencegah terjadinya penyumbatan saluran susu. Bahkan juga berguna bagi ibu dengan puting datar atau terbalik karena hisapan pompa dapat membantu menarik puting agar lebih mudah di akses oleh bayi. Apalagi bagi bayi prematur atau yang memiliki kesulitan mengisap menjadi solusi agar mereka tetap bisa mendapatkan ASI melalui cara lain.

Selain itu fungsi lain dari pompa ASI ini adalah memberikan fleksibilitas dan kenyamanan bagi ibu. Dengan memompa dan menyimpan ASI maka ibu dapat berbagi peran dengan anggota keluarga lain dalam memberi makan bayi. Sehingga beban menyusui juga tidak sepenuhnya di tanggung seorang diri. Hal ini pun memberi kesempatan ibu untuk beristirahat lebih baik. Di sisi lain pemakaiannya juga memungkinkan ibu untuk lebih teratur mengatur jadwal menyusui. Termasuk dengan menyimpan stok ASI beku dan memastikan bayi tetap mendapatkan nutrisi penting kapan saja. Jadi alat ini di katakan berfungsi secara praktis dan mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

Dampak Negatif Penggunaannya

Nah meskipun alat ini memiliki banyak manfaat, penggunaannya juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. Lebih tepatnya apabila di lakukan dengan cara yang kurang tepat. Salah satu Dampak Negatif Penggunaannya adalah risiko nyeri atau iritasi pada puting dan payudara. Tentunya akibat tekanan hisap yang terlalu kuat atau penggunaan corong pompa yang tidak sesuai ukuran. Hal ini bisa menyebabkan puting lecet, bengkak bahkan luka yang justru membuat proses menyusui menjadi tidak nyaman. Selain itu penggunaan yang terlalu sering tanpa jeda juga bisa membuat payudara terasa tegang dan lelah.

Lalu dampak lain yang mungkin terjadi adalah penurunan ikatan emosional antara ibu dan bayi. Saat menyusu langsung maka terjadi kontak kulit ke kulit yang penting untuk mempererat bonding serta memberikan rasa aman pada bayi. Jika terlalu sering mengganti menyusui langsung dengan memompa pastinya bayi akan kehilangan sebagian momen penting tersebut. Selain itu penyimpanan dan penanganan hasil perahan yang tidak higienis malah meningkatkan risiko kontaminasi bakteri yang berbahaya bagi kesehatan bayi.

Kemudian dampak lainnya adalah dalam hal psikologis pada ibu. Beberapa ibu merasa terbebani karena harus sering memompa, mencuci dan mensterilkan peralatan. Kondisi ini bisa menimbulkan stres atau rasa lelah berlebihan. Oleh karena itu ibu harus menggunakan pompa ASI secara bijak, tidak berlebihan serta tetap mengutamakan kenyamanan diri dan kebutuhan bayi. Karena dengan pemakaian yang tepat, dampak negatif juga bisa di minimalkan. Jadi sekianlah pembahasan kali ini mengenai penggunaan yang tepat pada alat Pompa ASI.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait