
Black Garlic Fermentasi Yang Baik Untuk Kesehatan
Black Garlic Fermentasi Yang Baik Untuk Kesehatan

Black Garlic Adalah Hasil Fermentasi Bawang Putih Segar Yang Di Panaskan Pada Suhu Dan Kelembapan Tertentu Dalam Jangka Waktu Lama. Nah biasanya proses fermentasi ini antara 2 hingga 4 minggu. Proses fermentasi inilah yang membuat bawang putih berubah warna menjadi hitam, bertekstur lembut dan rasanya pun berbeda. Yaitu lebih manis dengan sedikit asam, mirip buah kering. Bahkan aroma tajam khas bawang putih juga berkurang drastis sehingga lebih mudah di terima oleh banyak orang. Terlebih lagi untuk di konsumsi langsung maupun di jadikan campuran masakan.
Kemudian kandungan gizi yang ada di dalamnya juga mengalami peningkatan. Fermentasi ini membuatnya kaya akan antioksidan, terutama senyawa S-allyl cysteine yang berperan penting dalam melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel. Kandungan ini di percaya lebih tinggi di bandingkan bawang putih segar sehingga Black Garlic sering di kaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan. Misalnya seperti menjaga kesehatan jantung, meningkatkan sistem imun serta membantu mengontrol kadar gula darah. Karena itulah bawang hitam banyak di gunakan sebagai makanan kesehatan alami maupun bahan tambahan dalam produk herbal.
Nah black garlic kini semakin populer di berbagai negara, termasuk Indonesia karena manfaat dan kepraktisannya. Apalagi bisa di makan langsung sebagai camilan sehat dan juga sering di jadikan bumbu tambahan. Mulai dari sup, saus hingga hidangan modern untuk memberikan cita rasa unik. Dengan tekstur lembut dan rasa yang tidak menyengat membuatnya lebih mudah di terima oleh semua kalangan. Termasuk mereka yang memang tidak menyukai rasa bawang putih mentah. Jadi kehadirannya menjadi inovasi kuliner dan bagian dari gaya hidup sehat yang semakin di minati masyarakat modern.
Proses Pembuatan Black Garlic
Nah kali ini kami akan membahas sedikit bagaimana Proses Pembuatan Black Garlic. Jadi untuk proses pembuatannya pada dasarnya adalah fermentasi bawang putih biasa melalui pemanasan dengan suhu dan kelembapan terkontrol. Biasanya yang di gunakan adalah bawang putih segar yang masih utuh atau masih dalam bentuk umbi. Bawang tersebut akan di bersihkan terlebih dahulu lalu di susun rapi di dalam alat fermentasi atau rice cooker khusus. Untuk suhu yang di gunakan berkisar antara 60–80 derajat celcius dengan kelembapan terjaga stabil. Proses ini juga akan berlangsung cukup lama yakni sekitar 2 hingga 3 minggu. Bahkan ternyata proses fermentasinya bisa sampai berbulan-bulan tergantung pada hasil yang di inginkan.
Kemudian selama proses fermentasi, bawang putih mengalami reaksi Maillard. Reaksi maillard yaitu perubahan kimia antara asam amino dan gula alami yang terdapat di dalam bawang. Reaksi inilah yang membuat bawang putih berubah warna menjadi hitam, bertekstur lembut serta memiliki rasa manis gurih dengan sedikit asam. Jadi tidak hanya rasa yang berubah dari bawang tadii karena kandungan gizi dalam bawang juga meningkat. Terutama antioksidannya yang menjadi lebih tinggi di bandingkan bawang putih segar. Nah perubahan inilah yang membuatmya di kenal lebih sehat dan kaya manfaat bagi tubuh.
Lalu setelah melalui masa fermentasi, black garlic harus di dinginkan terlebih dahulu sebelum di kemas atau di konsumsi. Proses pendinginan ini tujuannya untuk membantu menstabilkan rasa dan tekstur agar lebih awet. Nah setelah selesai proses pendinginan maka selanjutnya bisa langsung di makan sebagai camilan sehat. Atau juga bisa di jadikan campuran masakan atau di gunakan sebagai bahan tambahan dalam produk kesehatan. Karena teknik fermentasi alami tanpa bahan kimia inilah black garlic menjadi inovasi baru pada kuliner. Tepatnya yang menghadirkan nilai tambah dalam dunia kesehatan dan gaya hidup sehat.
Manfaatnya Bagi Kesehatan
Selanjutnya black garlic sendiri memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan gizinya yang lebih tinggi di banding bawang putih segar. Hal ini karena proses fermentasi yang meningkatkan kadar antioksidan terutama senyawa S-allyl cysteine yang berperan penting dalam melawan radikal bebas. Antioksidan inilah yang membantu mencegah kerusakan sel, memperlambat penuaan dini, serta menurunkan risiko berbagai penyakit kronis. Selain itu bawang hitam ini juga di kenal memiliki sifat antiinflamasi. Jadi dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh, sehingga baik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Kemudian salah satu Manfaatnya Bagi Kesehatan adalah menjaga kesehatan jantung. Kandungan aktif di dalamnya ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL). Hal inilah yang membuat pembuluh darah tetap elastis dan aliran darah juga lebih lancar. Sehingga efek baiknya mengurangi risiko hipertensi, stroke maupun penyakit jantung koroner. Black garlic juga di ketahui mampu membantu mengontrol tekanan darah dan menjadikannya pilihan alami untuk mendukung kesehatan kardiovaskular tanpa efek samping berlebihan.
Lalu selain baik untuk jantung juga berpotensi membantu penderita diabetes. Senyawa aktifnya dapat membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Tak hanya itu, sifat antibakteri dan antivirus yang di milikinya mendukung sistem imun agar tubuh lebih tahan terhadap infeksi. Dengan berbagai manfaat tersebut, mengonsumsi black garlic secara rutin dapat menjadi langkah sederhana menjaga kesehatan tubuh. Jadi tidak heran jika black garlic kini semakin populer sebagai superfood alami yang mendukung gaya hidup sehat.
Perbedaan Nutrisi Black Garlic Dengan Bawang Putih Segar
Pada pembahasan sebelumnya sudah di sampaikan bahwa setelah menjadi black garlic kandungannya meningkat. Nah apa sih Perbedaan Nutrisi Black Garlic Dengan Bawang Putih Segar mari kita bahas. Bawang putih segar memang kaya akan allicin, senyawa sulfur yang memberi aroma menyengat dan memiliki sifat antibakteri serta antijamur. Namun saat di fermentasi allicin berubah menjadi senyawa lain yang lebih stabil terutama S-allyl cysteine (SAC). Nah senyawa inilah yang lebih mudah di serap tubuh dan kaya antioksidan. Sehingga menjadikannya jauh lebih unggul dalam hal perlindungan sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Selain itu kadar antioksidannya juga meningkat drastis di banding bawang putih segar. Proses fermentasi meningkatkan senyawa fenolik dan flavonoid yang berperan penting dalam menurunkan risiko penyakit kronis. Misalnya seperti kanker, diabetes, serta penyakit jantung. Bawang putih segar memang memiliki manfaat serupa tetapi kandungan allicin yang mudah rusak membuat efeknya tidak sekuat black garlic dalam jangka panjang. Karena itulah black garlic sering di sebut sebagai versi “superfood” dari bawang putih.
Lalu perbedaan lain juga terlihat dari sifat dan rasa. Bawang putih segar memiliki aroma tajam serta rasa pedas sedangkan black garlic lebih manis dan lembut. Sehingga jauh lebih mudah untuk di konsumsi langsung tanpa menimbulkan bau menyengat. Dari sisi nutrisi, bawang putih segar lebih unggul dalam sifat antibakteri langsung sedangkan black garlic unggul dalam kandungan antioksidan stabil yang mendukung kesehatan jangka panjang. Jadi keduanya tetap bermanfaat dengan kelebihan yang berbeda sesuai kebutuhan tubuh. Sekianlah pembahasan kali ini mengenai manfaat Black Garlic.